Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tradisi Tawaqquf Menjelang Ramadan



Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 618 - Kitab Puasa:

حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلَاءِ بْنِ كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَابْنِ مَسْعُودٍ وَسَلْمَانَ


Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin Al-Ala bin Kuraib, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Ayyash dari Al-A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: "Apabila datang malam pertama bulan Ramadan, setan-setan dan jin yang durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak ada satu pun pintu yang terbuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak ada satu pun pintu yang tertutup. Seorang penyeru akan berseru: 'Wahai pencari kebaikan, datanglah! Wahai pencari kejahatan, berhentilah!' Dan Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka, dan itu terjadi setiap malam."

Ia berkata: "Dalam bab ini juga terdapat riwayat dari Abdurrahman bin Auf, Ibnu Mas'ud, dan Salman."

Penjelasan:
1. Setan dibelenggu: Ini merupakan isti‘arah (metafora) yang menunjukkan bahwa godaan setan terhadap manusia melemah selama Ramadan. Artinya, orang lebih terdorong untuk beribadah karena suasana penuh berkah.  
2. Pintu neraka ditutup dan pintu surga dibuka: Ini adalah majaz (kiasan) yang menggambarkan bahwa Ramadan adalah kesempatan besar untuk meraih surga melalui ibadah, karena rahmat dan ampunan Allah melimpah.  
3. Seorang penyeru berseru: Ini bukan berarti ada suara fisik yang terdengar, tetapi merupakan tashwir (penggambaran visual) yang menunjukkan bahwa suasana Ramadan sendiri menjadi ajakan bagi manusia untuk berbuat baik dan meninggalkan dosa.  
4. Orang-orang dibebaskan dari neraka: Ini adalah ungkapan tentang kasih sayang Allah yang luas di bulan Ramadan, di mana banyak orang mendapatkan ampunan dan dijauhkan dari siksa neraka.  

Jadi, hadis ini menggambarkan besarnya keberkahan Ramadan, dorongan untuk berbuat baik, dan kesempatan untuk mendapatkan rahmat Allah.


Definisi:


توقَّفَ/ توقَّفَ على/ توقَّفَ عن/ توقَّفَ في يتوقّف، تَوَقَّفْ، مصدر تَوَقُّفٌ، فهو مُتوقِّف، والمفعول مُتوقَّف عليه
تَوَقَّفَ - يَتَوَقَّفُ : berhenti
تَوَقُّف : berhenti , keadaan berhenti , tempat berhenti



توقف : توقُّف [مفرد]: مصدر توقَّفَ/ توقَّفَ على/ توقَّفَ عن/ توقَّفَ في 

ضَوْء التَّوقُّف: ضوء خلفيّ يُضاء عند استخدام المكابح في السَّيَّارة.
توقُّف الحياة: (طب) حالة مؤقّتة تتَّسم بانقطاع النَّفَس وفقدان الوعي، خاصَّة إثر الاختناق.


Penjelasannya:

ضَوْءُ التَّوَقُّفِ: ضَوْءٌ خَلْفِيٌّ يُضَاءُ عِنْدَ اسْتِخْدَامِ الْمَكَابِحِ فِي السَّيَّارَةِ.

Dalam konteks kendaraan: Lampu tawaqquf: Lampu belakang yang menyala saat rem digunakan pada mobil.

Konsep tawaqquf (berhenti sejenak) dapat dianalogikan dengan fungsi lampu rem. Ibarat pengendara yang sadar ada polisi tidur di depan, seorang Muslim juga perlu memperlambat kesibukan duniawinya untuk menyambut Ramadan. Kalau tetap ngebut, bisa-bisa mental ke depan, alias kehilangan momen refleksi dan persiapan. Tapi ingat, berhenti sejenak bukan berarti parkir selamanya—Ramadan bukan waktu untuk mode “mesin mati,” tapi justru pemanasan sebelum melaju dengan lebih baik setelahnya!

Seperti halnya lampu rem yang memiliki tiga fungsi utama, tawaqquf menjelang Ramadan juga memiliki makna spiritual yang dalam.  

1. Mengurangi Kecepatan (التخفيف من السرعة)  
Sebelum masuk ke bulan suci, kita perlu memperlambat ritme duniawi—mengurangi kesibukan berlebihan, mulai introspeksi, dan memperbanyak ibadah.  

"Menjelang Ramadan, kita harus mulai ngurangin kecepatan dalam dosa. Yang biasanya gaspol gibah, mulai rem dikit. Yang biasanya makan 5 kali sehari, mulai latihan makan secukupnya. Tapi anehnya, kalau urusan belanja takjil, malah ngegas lagi!" 

2. Persiapan Berhenti (الاستعداد للتوقف)
Momen untuk berhenti dari kebiasaan buruk. Ramadan itu seperti lampu merah di persimpangan hidup, waktunya berhenti dari kesalahan, menata niat, dan memperbaiki kualitas diri.  

"Kalau di jalan kita berhenti pas lampu merah, di Ramadan kita harus berhenti dari dosa-dosa. Tapi sayangnya ada saja yang malah nyari jalan tikus, alias tetap nyolong makan siang diam-diam!, minum diem-diem atau ngerokok diem-diem" 

3. Persiapan Menambah Kecepatan Setelah Berhenti (الاستعداد للانطلاق من جديد)
Ini menggambarkan isti‘dâd lil-intilâq (persiapan melesat kembali). Setelah Ramadan, seharusnya kita tidak kembali ke kebiasaan lama, melainkan meningkat ke level spiritual yang lebih tinggi seperti kendaraan yang kembali melaju dengan kecepatan yang lebih stabil dan terarah.  

"Setelah berhenti di lampu merah, kita harusnya melaju dengan lebih baik. Tapi sayangnya ada juga yang Ramadan full ibadah, pas lebaran malah ngegas lagi ke kebiasaan lama, sholat duha hilang, ngaji lupa, dan  dosanya malah full tank!"

تَوَقُّفُ الحَيَاةِ: (طِبٌّ) حَالَةٌ مُؤَقَّتَةٌ تَتَّسِمُ بِانْقِطَاعِ النَّفَسِ وَفُقْدَانِ الْوَعْيِ، خَاصَّةً إِثْرَ الاخْتِنَاقِ.


Dalam konteks medis: Tawaqquf al-hayah (توقُّف الحياة): Suatu kondisi sementara yang ditandai dengan henti napas dan kehilangan kesadaran, terutama akibat sesak napas atau asfiksia.

Konsep tawaqquf menjelang Ramadan bisa dianalogikan dengan tawaqquf al-hayah dalam konteks medis—bedanya, yang satu untuk menyadarkan jiwa, yang satu bisa bikin keluarga panik dan buru-buru manggil dokter! Dalam dunia medis, tawaqquf al-hayah terjadi akibat sesak napas, sementara menjelang Ramadan, banyak yang juga tiba-tiba “sesak” saat sadar utang puasa tahun lalu masih numpuk.  

Fase ini mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, merenung, dan menata ulang hidup. Tapi ingat, jangan sampai tawaqquf-nya terlalu lama seperti HP yang kehabisan baterai—bukan restart malah shutdown! Ramadan bukan waktunya "hang" dalam kebingungan, tapi saatnya reboot iman biar makin kuat menjalani hari-hari ke depan.  

Analogi ini mencerminkan bagaimana seorang Muslim menghentikan sejenak rutinitas duniawi dan memasuki fase perenungan spiritual menjelang Ramadan, seperti berikut:  

1. Henti Napas sebagai Simbol Ketenangan Jiwa (انقطاع النَّفَسِ كرمزٍ لِهُدوءِ الرُّوحِ)
Ini menggambarkan keadaan sakînah (ketenangan jiwa). Ramadan mengajarkan kita untuk mengendalikan diri, mengambil jeda dari hiruk-pikuk dunia, dan menikmati ketenangan ibadah.  

"Menjelang Ramadan, biasanya kita banyak yang mulai ‘menahan napas’—bukan karena puasa, tapi karena kaget lihat harga sembako naik!"
"Menjelang Ramadan, biasanya banyak yang mulai menahan napas, bukan karena sedang khusyuk berzikir, tapi karena lagi ngitung sisa gaji buat mudik dan angpao!"

2. Kehilangan Kesadaran Duniawi Menuju Kesadaran Spiritual (فقدان الوعي الدنيوي للوصول إلى الوعي الرُّوحِيّ)  
Ini menggambarkan transformasi kesadaran, dari yang sebelumnya sibuk dengan urusan dunia menjadi lebih fokus pada ibadah. Ramadan adalah momen "uninstall dosa" dan "install pahala".  

"Selama Ramadan, banyak dari kita yang ‘kehilangan kesadaran duniawi’: tiba-tiba jadi rajin sholat, rutin ke masjid, bahkan sejadah yang dulu penuh debu, kini jadi teman akrab!" 
"Di bulan lain, biasanya kita susah banget bangun subuh. Tapi begitu Ramadan, sebelum sahur aja udah bangun duluan. Entah karena lapar atau takut ketinggalan makan terakhir!"

3. Asfiksia sebagai Simbol Keterlepasan dari Beban Dunia (الاختناق كرمزٍ للتَّخَلُّصِ مِنْ أعباءِ الدُّنْيَا)
Ini menggambarkan tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa). Ramadan adalah momen "melepaskan beban", baik itu dosa, kesibukan duniawi, atau hawa nafsu yang mengikat.  

"Menjelang Ramadan, banyak yang merasa ‘sesak napas’—bukan karena puasa, tapi karena harga-harga pada naik"


Semoga bermanfaat.
Pengasuh Mahad Bahasa Adab