Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Khutbah Ceramah Maulid


الْحَمْدُ للَّهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِالإسلام والْإِيمَانِ ،
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَكُلِّ زَمَانٍ .
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ ، الْمَلِكُ الْجَلِيلُ ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، الْقَائِدُ الْفَصِيلُ .

Alhamdulillah, marilah kita panjatkan puji syukur kita kepada Allah yang Maha Esa, yang telah memberikan kita limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul di majelis yang penuh pahala dan insyallah akan menjadi wasilah kita untuk masuk surga.

Shalawat serta salam mari kita selalu sampaikan kepada junjungan kita, baginda Nabi Muhammad Saw, Nabi yang mulia, nabi yang telah mengantarkan kita dari kegelapan menuju cahaya, nabi yang membawa ajaran agama Islam yang penuh kasih dan cinta, hingga ajarannya sampai ke Indonesia, dan alhamdulillah kita menjadi bagian dari umatnya.

Tak lupa, semoga kita semua yang hadir di sini senantiasa diberikan oleh Allah swt kesehatan yang prima, rezeki yang tak pernah sirna, dikasih wajah yang  cantik, tampan dan mempesona, tapi ingat itu bukan untuk memikat janda atau duda, tapi untuk suami dan istri di rumah yang selalu setia.

Buat anak-anaku, adik-adik, para santri, para remaja dan khususnya para pelajar "Semoga semuanya jadi anak yang rajin belajar, serta dijauhkan dari yang namanya pacar. Karena jangan khawatir, jodoh pasti akan datang kalau kalian sabar, tapi ingat, harus izin orang tua biar urusan jadi lancar!"

Buat ibu-ibu, "Semoga ibu-ibu di sini semakin cantik dan merona. Kenapa, biar suaminya terpesona, tapi sayangnya suami selalu lupa kasih uang belanja, maunya yang enak-enak saja!. (betul apa betul)

Oleh sebab itu, semoga ibu-ibu di sini hatinya selalu ikhlas dan bahagia. Meski suaminya hanya ingat acara bola, sementara lupa tanggal ulang tahun istrinya!, (betul bu...), bagaimana kalau itunya kita cabein aja, iya sekalian kepanasan biar tahu rasa, biar yang diinget nggak malam jumat saja" (setuju tidak bu).

Buat bapak-bapak, Semoga bapak-bapak disini rezekinya lancar dan menjadi orang yang selalu sabar, karena saya tahu kalau istri-istrinya yang ngajak belanja di mall dan pasar, nungguinnya bikin perut lapar (lama banget nunggunya) dan tidak hanya itu, kantong dan dompetpun juga dibikin modar! (apa aja dibeli).

Oleh sebab itu, semoga bapak-bapak di sini nyawanya berseri-seri, iya gak mati-mati, karena harus menghadapi sang istri, sang makhluk terkuat di bumi, siapapun yang mencoba mengkhianati itu bisa mati berdiri, dan itu bukan omong kosong hai para suami, coba aja pulang telat di malam hari, itu tidurnya pasti diluar rumah sampai pagi hari.

Buat para jomblowan dan jomblowati yang masih suka mbolang, semoga jodohnya segera datang. Entah itu perawan, janda atau anak magang, yang penting ada yang bisa manggil sayang.

Jemaah hadirin yang dirahmati oleh Allah Swt.

Berbicara tentang maulid nabi, berbicara tentang peringatan hari kelahiran Nabi Muhamamd Saw, maka yang paling penting adalah adalah bagaimana kita bisa meneladani dan mencontoh akhlaq mulia dari Nabi Muhammad Saw untuk kita praktekkan dalam kehidupan sehari-sehari.

Oleh sebab itu marilah kita menengok satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang bisa kita jadikan referensi dan contoh bagaimana akhlak Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari.


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كُنْتُ أَمْشِي مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِيٌّ غَلِيظُ الْحَاشِيَةِ فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِيٌّ فَجَبَذَ بِرِدَائِهِ جَبْذَةً شَدِيدَةً قَالَ أَنَسٌ فَنَظَرْتُ إِلَى صَفْحَةِ عَاتِقِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ أَثَّرَتْ بِهَا حَاشِيَةُ الرِّدَاءِ مِنْ شِدَّةِ جَبْذَتِهِ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مُرْ لِي مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِي عِنْدَكَ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ فَضَحِكَ ثُمَّ أَمَرَ لَهُ بِعَطَاءٍ (رواه البخاري)

Dari Anas bin Malik, ia berkata: "Aku pernah berjalan bersama Rasulullah Saw, beliau mengenakan selendang dari Najran yang agak kasar pinggirannya. Lalu datang seorang Badui mendekati beliau, kemudian menarik selendang beliau dengan keras. Setelah itu: 'Aku melihat leher Rasulullah Saw ada tampak bekas selendang itu karena kerasnya tarikan.' Kemudian orang Badui itu berkata, 'Hai Muhammad, perintahkan agar aku diberi sebagian dari harta Allah yang ada padamu.' Maka Rasulullah Saw menoleh kepadanya sambil tersenyum, lalu beliau justru memerintahkan agar orang badui tadi diberi sesuatu." (HR. Bukhari)


Dari hadis tersebut, kita dapat mengambil teladan dari tiga akhlak utama Rasulullah SAW:

1. Kesabaran: Rasulullah menunjukkan kesabaran yang luar biasa ketika menghadapi perlakuan kasar dari orang Arab Badui. Meskipun ditegur dengan cara yang tidak sopan, beliau tidak marah atau membalas dengan cara yang kasar, melainkan tetap tenang.

Kesabaran itu seperti air yang berada dasar samudera yang paling dalam, airnya tetap tenang meskipun permukannya ada badai dan angin topan,
Sama seperti rasulullah, hatinya tetap tenang meskipun ada yang berbuat kasar dan tidak sopan.

2. Sikap Humor: Ketika ada yang berbuat kasar dan tidak sopan, Rasulullah Saw justru tersenyum ketika menghadapi situasi tersebut, ini menunjukkan bahwa beliau mampu menghadapi tantangan dengan sikap yang positif dan tidak mudah tersinggung. Ini menunjukkan pentingnya humor dalam interaksi sosial.

3. Kedermawanan: Walaupun diperlakukan kasar dan tidak sopan, Beliau justru memberikan sesuatu atau bantuan kepada orang tersebut. Ini mencerminkan sikap dermawan beliau kepada siapapun tanpa pandang bulu jika ada orang orang lain yang membutuhkan.

Ketiga akhlak ini mencerminkan karakter yang mulia dan dapat menjadi teladan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari.