Irsyadul Adab: Keutamaan Membaca Al-Qur'an (Bagian 2)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin. (Yūnus [10]:57)
IRAB
(يا) أداة نداء (أَيُّهَا) منادى نكرة مقصودة مبني على الضم في محل نصب وجملة النداء لا محل لها (النَّاسُ) بدل أو عطف بيان (قَدْ) حرف تحقيق (جاءَتْكُمْ) ماض والكاف مفعوله والتاء للتأنيث (مَوْعِظَةٌ) فاعل مؤخر (مِنْ رَبِّكُمْ) متعلقان بموعظة (وَشِفاءٌ) معطوف على موعظة (لِما) ما اسم موصول ومجرور باللام ومتعلقان بشفاء (فِي الصُّدُورِ) متعلقان بشفاء (وَهُدىً وَرَحْمَةٌ) عطف على ما سبق (لِلْمُؤْمِنِينَ) متعلقان برحمة
TAFSIR
1. يَا
- Makna secara bahasa: Panggilan atau seruan, berarti "wahai".
- Makna secara balaghah: Harf nida' (huruf panggilan) yang menunjukkan perhatian khusus terhadap yang dipanggil, mengindikasikan bahwa pesan yang disampaikan sangat penting.
- Siapa dimaksud: Semua manusia secara umum.
- Rahasia pemilihan kata: Menunjukkan perhatian yang lembut sekaligus serius, dengan nada universal yang mencakup semua manusia.
2. أَيُّهَا
- Makna secara bahasa: Penguat panggilan, berarti "wahai kalian".
- Makna secara balaghah: Digunakan untuk menambah kekuatan dan penekanan panggilan, menunjukkan urgensi pesan yang akan disampaikan.
- Siapa dimaksud: Semua manusia yang disebut dengan kata berikutnya (النَّاسُ).
- Rahasia pemilihan kata: Memberikan formalitas dan kesungguhan dalam panggilan.
3. النَّاسُ
- Makna secara bahasa: Manusia.
- Makna secara balaghah: Istilah umum (lafzh ‘ām) yang mencakup seluruh umat manusia tanpa kecuali, menekankan sifat inklusif dari pesan ini.
- Sinonim: بَشَر (lebih pada sisi fisik manusia), خَلْق (ciptaan secara umum).
- Antonim: مَلَائِكَة (malaikat), جِنّ (makhluk gaib).
- Siapa dimaksud: Semua manusia, baik beriman maupun tidak.
- Rahasia pemilihan kata: Digunakan untuk menunjukkan pesan bersifat universal, tidak hanya untuk kelompok tertentu.
4. قَدْ
- Makna secara bahasa: Penekanan atau pernyataan kepastian, berarti "sungguh" atau "telah".
- Makna secara balaghah: Memberikan makna tahqiq (penegasan realisasi), memastikan bahwa peristiwa yang disebutkan telah terjadi.
- Sinonim: لَقَدْ (lebih kuat dalam penekanan).
- Siapa dimaksud: Menunjukkan kepastian bahwa mau'izhah telah tiba kepada manusia.
- Rahasia pemilihan kata: Memastikan bahwa peristiwa ini nyata dan bukan dugaan.
5. جَاۤءَتْكُمْ
- Makna secara bahasa: Telah datang kepada kalian.
- جَاۤءَتْ: Kata kerja, berarti "datang".
جاءَ/ جاءَ إلى/ جاءَ بـ/ جاءَ في يجيء، جِئْ، جَيْئَةً وجِيئةً، فهو جاءٍ، والمفعول مَجِيء (للمتعدِّي)
جَاءَ - يَجِيْءُ : datang , tiba , muncul
- كُمْ: Kata ganti orang kedua jamak, berarti "kalian".
- Makna secara balaghah: Kata kerja ini menyiratkan bahwa mau'izhah mendekati manusia dengan maksud membawa kebaikan kepada mereka.
- Sinonim: وَصَلَتْ (telah sampai), أَتَتْ (telah tiba).
وَصَلَ - يَصِلُ : 1. tiba , sampai , datang , mencapai , berakhir di , pergi sejauh ; 2. mencapai sebanyak , menjadi , total ; 4. menghubungkan , menyambungkan , menggabungkan , menyertakan , memasangkan
أتَى - يَأْتِي : 1. datang , tiba ; 2. melakukan , membuat , melaksanakan
- Antonim: غَابَتْ (telah hilang), رَحَلَتْ (telah pergi).
غَابَ - يَغِيْبُ : tidak hadir , absen , tidak muncul , menghilang , lenyap , menutup diri , tersembunyi , tenggelam , terbenam
رَحَلَ - يَرْحَلُ : berangkat , meninggalkan , pergi , berpisah , bepergian , migrasi
- Siapa dimaksud: Manusia yang dipanggil dalam ayat ini.
- Rahasia pemilihan kata: Menunjukkan kepastian gerakan aktif menuju manusia, memberikan kesan kasih sayang Allah yang "mendekati" hamba-Nya dengan wahyu.
6. مَّوْعِظَةٌ
- Makna secara bahasa: Nasihat yang menyentuh hati, biasanya berupa peringatan atau pelajaran.
مَوْعِظَة : khutbah , nasehat , pelajaran
مَوْعِظة [مفرد]: ج مواعِظُ:
1- مصدر ميميّ من وعَظَ.
وعَظَ يعِظ، عِظْ، وَعْظًا وعِظَةً، فهو واعِظ، والمفعول مَوْعوظ
وَعَظَ - يَعِظُ : menasehati , memberi petuah , wejangan , menganjurkan , memperingatkan
- Makna secara balaghah: Isim nakirah (kata benda indefinit) digunakan untuk memberikan kesan agung pada mau'izhah, seolah-olah tiada bandingannya.
- Sinonim: تَذْكِرَةٌ (peringatan), إِرْشَادٌ (bimbingan).
تَذْكِرَة : 1. peringatan ; 2. kartu , karcis , tiket
التَّذْكِرَةُ ( ج تَذَاكِرُ ) : Karcis
أرشدَ يُرشِد، إرشادًا، فهو مُرشِد، والمفعول مُرشَدٌ (للمتعدِّي)
إرشاد [مفرد]: ج إرشادات (لغير المصدر):
1- مصدر أرشدَ.
أرْشَدَ - يُرْشِدُ : memandu , membimbing , mengatur , mengarahkan , menunjukkan , mengantarkan
- Antonim: غَفْلَةٌ (kelalaian), إِضْلَالٌ (penyesatan).
الغِرّة : الغَفلَة : kelengahan
غفَلَ/ غفَلَ عن/ غفَلَ من يَغفُل، غَفْلَةً وغُفولاً، فهو غافِل، والمفعول مغفول (للمتعدِّي)
تَنْبِيْه : peringatan , perhatian
تنبِيه [مفرد]: ج تَنْبيهات (لغير المصدر):
1- مصدر نبَّهَ/ نبَّهَ بـ.
نبَّهَ/ نبَّهَ بـ ينبِّه، نَبِّهْ، مصدر تَنْبِيهٌ.، فهو مُنبِّه، والمفعول مُنبَّه
نَبَّهَ - ينبّه : 1. memberitahukan , mengingatkan , menginformasikan , menarik perhatian , memperingatkan , menasehati , memberi peringatan ; 2. membangkitkan , merangsang , menggairahkan , membangunkan , mengaduk , membangkitkan
- Siapa dimaksud: Wahyu dari Allah yang berisi peringatan, nasihat, dan pelajaran bagi manusia.
- Rahasia pemilihan kata: Kata ini dipilih untuk menyentuh hati manusia secara langsung dan mendalam, agar mereka tergerak menuju kebaikan.
7. مِّنْ رَّبِّكُمْ
- Makna secara bahasa: Dari Tuhan kalian.
- مِنْ: Huruf jar, berarti "dari".
- رَبِّ: Tuhan, Pemelihara.
- كُمْ: Kata ganti orang kedua jamak, berarti "kalian".
- Makna secara balaghah: Menekankan keagungan sumber wahyu tersebut, yaitu langsung dari Allah yang merupakan Rabb manusia.
- Sinonim: خَالِقِكُمْ (Pencipta kalian), إِلَهِكُمْ (Tuhan kalian).
- Antonim: طَاغُوتِكُمْ (penyesat kalian), عَدُوِّكُمْ (musuh kalian).
- Siapa dimaksud: Allah sebagai Rabb (Pencipta, Pemelihara, dan Pemilik) seluruh manusia.
- Rahasia pemilihan kata: Kata "Rabb" dipilih untuk menekankan hubungan langsung antara manusia dan Allah, serta tanggung jawab manusia terhadap wahyu yang diberikan.
1. وَ
- Makna secara bahasa: Dan; kata penghubung untuk menyambungkan dua hal.
- Makna secara balaghah: Huruf athaf (penghubung) yang menunjukkan hubungan erat antara mau'izhah (pada ayat sebelumnya) dengan fungsi berikutnya, yaitu penyembuhan hati dan petunjuk.
- Siapa dimaksud: Mengacu kepada apa yang disebut sebelumnya, yaitu Al-Qur'an sebagai mau'izhah.
- Rahasia pemilihan kata: Digunakan untuk menunjukkan kesinambungan fungsi Al-Qur'an sebagai wahyu yang membawa kebaikan secara berlapis.
2. شِفَاۤءٌ
- Makna secara bahasa: Penyembuhan atau obat.
شِفَاء : kesembuhan , penyembuhan
شِفاء [مفرد]: ج أشفية (لغير المصدر):
1- مصدر شفَى وشُفِيَ.
شفَى يَشفِي، اشفِ، شِفاءً، فهو شافٍ، والمفعول مَشفِيّ
شَفَى - يَشْفِيْ : mengobati , menyembuhkan , mengembalikan kesehatan , memulihkan
شُفِيَ : [ش ف ي]. (فعل: مَبْنِيٌّ لِلْمَجْهُولِ). شُفِيْتُ، أُشْفَى. "شُفِيَ مِنْ مَرَضِهِ" : بَرِئَ، أَيْ ذَهَبَ عَنْهُ مَرَضُهُ.
شُفِيَ يُشفَى، شِفاءً، والمفعول مَشْفِيّ
شُفِيَ : dipulihkan , disembuhkan , sembuh , memperoleh kesehatan kembali
- Makna secara balaghah: Isim nakirah (kata benda indefinit) digunakan untuk menunjukkan keagungan dan cakupan maknanya, bahwa penyembuhan ini tidak terbatas pada aspek fisik, tetapi lebih pada hati dan jiwa.
- Sinonim: دَوَاء (obat), عِلَاج (penyembuhan).
- Antonim: دَاء (penyakit), مَرَض (sakit).
- Siapa dimaksud: Penyembuhan ini ditujukan untuk manusia, khususnya bagi mereka yang hatinya terisi kebimbangan, keraguan, atau penyakit hati seperti iri dan dengki.
- Rahasia pemilihan kata: Dipilih untuk menunjukkan efek Al-Qur'an yang menghilangkan penyakit rohani dan menenangkan jiwa.
3. لِّمَا فِى الصُّدُوْرِ
- Makna secara bahasa: Untuk apa yang ada di dalam dada.
- لِمَا: Untuk apa.
- فِى: Di dalam.
- الصُّدُوْرِ: Dada, tempat hati berada.
صَدْر [مفرد]: ج صدور (لغير المصدر):
1- مصدر صُدِرَ وصدَرَ/ صدَرَ إلى/ صدَرَ عن/ صدَرَ في/ صدَرَ من
صَدَرَ - يَصْدرُ : 1. diterbitkan , dikeluarkan , disebarkan , terbit , tampak , tersebar ; 2. dijatuhkan , disampaikan , diundangkan , diumumkan
صَدْر : 1. dada ; 2. bagian permulaan , garis terdepan , awal , mula
- Makna secara balaghah: Ungkapan ini menunjukkan keunikan fungsi Al-Qur'an, yaitu menyembuhkan penyakit rohani yang tersembunyi di dalam hati.
- Sinonim: لِمَا فِي الْقُلُوبِ (untuk apa yang ada di hati).
- Antonim: لِمَا فِي الظَّاهِرِ (untuk apa yang tampak di luar).
- Siapa dimaksud: Orang yang memiliki keraguan, penyakit hati, atau kelemahan iman.
- Rahasia pemilihan kata: Frasa "الصُّدُوْرِ" dipilih karena dada adalah tempat rahasia hati, menunjukkan kedalaman penyembuhan Al-Qur'an.
4. وَهُدًى
- Makna secara bahasa: Petunjuk atau bimbingan.
هدَى يَهدي، اهْدِ، هُدًى وهَدْيًا وهِدايةً، فهو هادٍ، والمفعول مَهدِيّ
هَدَى - يَهْدِيْ : memandu , menunjukkan jalan , menuntun , membimbing , menunjuki
- Makna secara balaghah: Isim nakirah menunjukkan bahwa petunjuk ini bersifat umum dan luas, mencakup semua aspek kehidupan.
- Sinonim: إِرْشَاد (bimbingan), دَلَالَة (penunjuk arah).
- Antonim: ضَلَالَة (kesesatan), غَيّ (kebingungan).
- Siapa dimaksud: Semua manusia yang ingin mengikuti kebenaran, khususnya orang beriman.
- Rahasia pemilihan kata: Menunjukkan bahwa Al-Qur'an adalah sumber utama petunjuk yang tidak hanya bersifat spiritual tetapi juga praktis.
5. وَرَحْمَةٌ
- Makna secara bahasa: Kasih sayang, rahmat, atau karunia.
- Makna secara balaghah: Isim nakirah digunakan untuk memberikan kesan agung dan meluasnya kasih sayang yang diberikan Allah melalui Al-Qur'an.
- Sinonim: عَفْوٌ (pengampunan), فَضْلٌ (karunia).
- Antonim: عَذَابٌ (azab), غَضَبٌ (kemurkaan).
- Siapa dimaksud: Orang-orang yang beriman, karena mereka yang paling merasakan rahmat Al-Qur'an.
- Rahasia pemilihan kata: Menunjukkan sisi kelembutan dan cinta Allah kepada hamba-Nya, terutama melalui Al-Qur'an.
6. لِّلْمُؤْمِنِيْنَ
- Makna secara bahasa: Bagi orang-orang yang beriman.
آمنَ/ آمنَ بـ/ آمنَ لـ يُؤمن، إيمانًا، فهو مُؤمِن، والمفعول مُؤمَن
آمَنَ - يُؤْمِنُ بِـ : percaya akan , beriman pada
- لِ: Untuk/bagi.
- الْمُؤْمِنِينَ: Orang-orang yang beriman.
- Makna secara balaghah: Isim ma’rifah (kata benda definit) digunakan untuk menunjukkan kelompok khusus yang mendapat manfaat sempurna dari Al-Qur'an, yaitu orang-orang beriman.
- Sinonim: لِلْمُتَّقِينَ (bagi orang-orang bertakwa).
- Antonim: لِلْكَافِرِينَ (bagi orang-orang kafir).
- Siapa dimaksud: Orang-orang yang mempercayai Allah dan Rasul-Nya serta mengikuti petunjuk Al-Qur'an.
- Rahasia pemilihan kata: Penekanan bahwa rahmat Al-Qur'an tidak hanya bersifat umum, tetapi paling terasa oleh orang-orang yang memiliki iman.
Ayat tersebut (QS. Yunus: 57) memberikan petunjuk tentang fungsi Al-Qur'an sebagai nasihat, penyembuh hati, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang beriman. Dari ayat ini, dapat diambil dua kaidah ushul fiqih berikut:
الأصل في النصوص الشرعية إفادة الهداية والمصلحة
الْأَصْلُ فِي النُّصُوصِ الشَّرْعِيَّةِ إِفَادَةُ الْهِدَايَةِ وَالْمَصْلَحَةِ
"Pada dasarnya teks-teks syar'i (Al-Qur'an dan Sunnah) bertujuan untuk memberikan petunjuk dan kemaslahatan."
Ayat ini menunjukkan bahwa tujuan utama wahyu adalah memberikan hidayah dan membawa manfaat bagi manusia, baik secara rohani (penyembuhan hati) maupun secara sosial (rahmat).
ما ثبت بالشرع ثبت بالمصلحة
مَا ثَبَتَ بِالشَّرْعِ ثَبَتَ بِالْمَصْلَحَةِ
"Apa yang ditetapkan oleh syariat pasti mengandung kemaslahatan."
Al-Qur'an dijelaskan sebagai hudan wa rahmatan, yang menunjukkan bahwa setiap hukum atau petunjuk yang terkandung di dalamnya membawa manfaat bagi umat manusia, terutama bagi orang-orang beriman.
Dalam ilmu mantiq (logika), analisis terhadap ayat QS. Yunus: 57 dapat dilakukan dengan memahami struktur logis yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah penjelasannya:
1. Premis Umum (Pendekatan Silogisme)
- Premis pertama (premis besar): Al-Qur'an adalah firman Allah yang membawa manfaat.
Dalil:"قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ" (Telah datang kepada kalian nasihat dari Tuhan kalian).
- Premis kedua (premis kecil): Manusia membutuhkan nasihat, penyembuh hati, petunjuk, dan rahmat.
Dalil: "وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ" (dan penyembuh bagi apa yang ada di dalam dada, petunjuk, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman).
- Kesimpulan: Al-Qur'an adalah solusi logis dan mendasar bagi kebutuhan manusia, baik secara intelektual maupun spiritual.
2. Analisis Kategorisasi (Taqsim atau Pembagian)
Ayat ini membagi fungsi Al-Qur'an ke dalam empat kategori utama:
1. مَوْعِظَةٌ (Nasihat): Bertujuan memberikan peringatan kepada manusia.
2. شِفَاۤءٌ (Penyembuh): Menyembuhkan penyakit hati seperti keraguan, hasad, atau kesombongan.
3. هُدًى (Petunjuk): Menunjukkan jalan yang benar bagi manusia.
4. رَحْمَةٌ (Rahmat): Memberikan kasih sayang dan keberkahan khusus bagi orang-orang beriman.
Logika ini menunjukkan pembagian fungsi Al-Qur'an yang terstruktur sesuai dengan kebutuhan manusia.
3. Hubungan Sebab-Akibat (Illat dan Ma'lul)
- Illat (sebab): Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah, yang sifatnya sempurna dan universal.
- Ma'lul (akibat): Karena sifatnya tersebut, Al-Qur'an menjadi sumber nasihat, penyembuh hati, petunjuk, dan rahmat.
Hubungan sebab-akibat ini menguatkan argumentasi bahwa Al-Qur'an relevan dan esensial dalam kehidupan manusia.