Irsyadul Adab: Keutamaan Memulai Sesuatu Yang Baik (Bagian 1)
Shahih Muslim 4830 / 5362:
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُوسَى بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ وَأَبِي الضُّحَى عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هِلَالٍ الْعَبْسِيِّ عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ جَاءَ نَاسٌ مِنْ الْأَعْرَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ الصُّوفُ فَرَأَى سُوءَ حَالِهِمْ قَدْ أَصَابَتْهُمْ حَاجَةٌ فَحَثَّ النَّاسَ عَلَى الصَّدَقَةِ فَأَبْطَئُوا عَنْهُ حَتَّى رُئِيَ ذَلِكَ فِي وَجْهِهِ قَالَ ثُمَّ إِنَّ رَجُلًا مِنْ الْأَنْصَارِ جَاءَ بِصُرَّةٍ مِنْ وَرِقٍ ثُمَّ جَاءَ آخَرُ ثُمَّ تَتَابَعُوا حَتَّى عُرِفَ السُّرُورُ فِي وَجْهِهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ جَمِيعًا عَنْ أَبِي مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هِلَالٍ عَنْ جَرِيرٍ قَالَ خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَحَثَّ عَلَى الصَّدَقَةِ بِمَعْنَى حَدِيثِ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ هِلَالٍ الْعَبْسِيُّ قَالَ قَالَ جَرِيرُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَسُنُّ عَبْدٌ سُنَّةً صَالِحَةً يُعْمَلُ بِهَا بَعْدَهُ ثُمَّ ذَكَرَ تَمَامَ الْحَدِيثِ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ الْأُمَوِيُّ قَالُوا حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ عُمَيْرٍ عَنْ الْمُنْذِرِ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي قَالُوا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَوْنِ بْنِ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ الْمُنْذِرِ بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb, telah menceritakan kepada kami Jarir bin Abdul Hamid, dari Al-A'masy, dari Musa bin Abdullah bin Yazid dan Abu Dhuha, dari Abdul Rahman bin Hilal Al-Absi, dari Jarir bin Abdullah, ia berkata: "Sekelompok orang Arab Badui datang kepada Rasulullah Saw, mereka mengenakan pakaian dari wol. Rasulullah Saw melihat kondisi mereka yang sangat memprihatinkan karena mereka sedang dilanda kesulitan, lalu beliau mendorong orang-orang untuk bersedekah. Namun, mereka lambat memberikan sedekah, hingga hal itu terlihat pada wajah beliau. Kemudian seorang pria dari Anshar datang membawa kantong berisi uang perak, lalu datang lagi seorang lainnya, dan berturut-turut orang-orang memberikan sedekah hingga terlihat kegembiraan di wajah beliau. Rasulullah ﷺ bersabda: 'Barang siapa yang memulai suatu kebaikan dalam Islam, kemudian diamalkan setelahnya, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka. Dan barang siapa yang memulai suatu keburukan dalam Islam, kemudian diamalkan setelahnya, maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi sedikit pun dari dosa mereka.'"
Penjelasan Paragraf Pertama:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ
1. مَنْ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Siapa" atau "Barang siapa."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: الَّذِي (yang).
- Antonim: لا أَحَدَ (tidak seorang pun).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada individu siapa saja yang melakukan perbuatan tertentu.
- Contoh: Seorang pemimpin masyarakat yang memperkenalkan tradisi berbagi makanan di bulan Ramadan.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata مَنْ digunakan untuk bersifat umum, menunjukkan bahwa siapa saja memiliki kesempatan memulai kebaikan, tanpa memandang status sosial atau latar belakang.
2. سَنَّ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Memulai" atau "Menetapkan."
- Akar kata: berasal dari سَنَّ yang bermakna "merintis" atau "membuat jalan."
سَنَّ سَنَنْتُ، يَسُنّ، اسْنُنْ/ سُنّ، سَنًّا، فهو سانّ، والمفعول مَسْنون وسنين
سَنَّ - يَسنُّ : mengasah , mempertajam , menajamkan , menggerinda , mengamplas
سنّ سُنَّةً : وضَعها : membuat , meletakkan , menetapkan
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: بَدَأَ (memulai), شَرَعَ (merintis).
- Antonim: أَهْمَلَ (mengabaikan), أَبْطَلَ (membatalkan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu pada tindakan seseorang yang merintis atau memperkenalkan kebiasaan baru yang baik.
- Contoh: Seseorang memulai gerakan wakaf Al-Qur'an untuk masjid di pelosok daerah.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata سَنَّ menekankan pentingnya menjadi pelopor dalam kebaikan, dengan makna aktif yang menunjukkan keberanian untuk memulai sesuatu yang bermanfaat.
3. فِي الْإِسْلَامِ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Dalam Islam."
- Akar kata: berasal dari أسلم yang berarti "selamat," dan Islam bermakna "penyerahan diri kepada Allah."
أسلمَ يُسلم، أَسْلِمْ، مصدر إِسْلامٌ، فهو مُسلِم، والمفعول مُسلَم (للمتعدِّي)
أسْلَمَ - يُسْلِمُ : memeluk agama Islam , masuk Islam , menjadi seorang muslim
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: فِي الدِّينِ (dalam agama).
- Antonim: فِي الْكُفْرِ (dalam kekufuran).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Merujuk pada agama Islam sebagai kerangka aturan dan pedoman hidup.
- Contoh: Semua kebiasaan yang diperkenalkan harus sesuai dengan syariat, seperti memperkenalkan sedekah melalui dompet digital yang sesuai syariat.
Rahasia pemilihan kata:
- Penekanan pada konteks فِي الْإِسْلَامِ menunjukkan bahwa inovasi atau kebiasaan baru hanya diterima jika tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
4. سُنَّةً حَسَنَةً
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Kebiasaan baik" atau "Contoh yang baik."
- Akar kata:
سُنَّة [مفرد]: ج سُنَن
سُنَّة : kebiasaan , tradisi , aturan , norma
حَسَنَة [مفرد]: ج حَسَنات
حَسَنَة : perbuatan baik , derma , sedekah , kebaikan , keuntungan , jasa
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: عَمَلٌ صَالِحٌ (amalan shaleh), طَرِيقَةٌ جَيِّدَةٌ (cara yang baik).
- Antonim: سُنَّةٌ سَيِّئَةٌ (kebiasaan buruk), إِثْمٌ (dosa).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu pada amalan baik yang menjadi contoh di masyarakat.
- Contoh: Memulai kebiasaan membersihkan lingkungan setiap hari Jumat di sebuah komunitas.
Rahasia pemilihan kata:
- Penggunaan سُنَّةً حَسَنَةً menekankan pentingnya inovasi positif dalam Islam yang membawa manfaat dan tetap sesuai dengan syariat. Kata ini memberikan motivasi kepada umat Islam untuk menciptakan kebiasaan baik yang bermanfaat bagi orang lain.
1. فَعُمِلَ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Maka diamalkan."
- Akar kata: berasal dari عَمِلَ yang berarti "melakukan" atau "melaksanakan."
عمِلَ/ عمِلَ بـ/ عمِلَ على/ عمِلَ في/ عمِلَ لـ يَعمَل، اِعْمَلْ، مصدر عَمَلٌ، فهو عامل، والمفعول معمول (للمتعدِّي)
عَمِلَ - يَعْمَلُ : melakukan , berbuat , bertindak , bekerja , berlaku , melaksanakan , menyelesaikan , memproduksi , bertugas , berfungsi , beroperasi , berjalan , berusaha
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: أُجْرِيَ (dijalankan), طُبِّقَ (diterapkan).
- Antonim: تُرِكَ (ditinggalkan), أُهْمِلَ (diabaikan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu kepada amalan yang dilaksanakan oleh orang lain setelah diteladani.
- Contoh: Seseorang memperkenalkan program wakaf buku, lalu orang lain mengikuti dan menerapkan program tersebut.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini menunjukkan kesinambungan, bahwa amal baik memiliki efek lanjutan yang diteruskan oleh orang lain.
2. بِهَا
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Dengan itu."
- Akar kata: berasal dari kata ganti بِـ (dengan) dan هَا (dia/itu).
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: فِيهَا (di dalamnya).
- Antonim: بِغَيْرِهَا (dengan yang lain).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu kepada amal atau kebiasaan baik yang telah diteladankan.
- Contoh: Amal seperti mendirikan rumah baca di daerah terpencil menjadi inspirasi bagi orang lain.
Rahasia pemilihan kata:
- Menekankan hubungan langsung antara tindakan awal dan keberlanjutannya. Kata ini menunjukkan bahwa efek dari suatu amal spesifik dapat diteruskan secara langsung.
3. بَعْدَهُ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Setelahnya."
- Akar kata: berasal dari بَعْدَ yang berarti "sesudah" atau "berikutnya."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: خَلْفَهُ (setelahnya), وَرَاءَهُ (di belakangnya).
- Antonim: قَبْلَهُ (sebelumnya).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu kepada waktu setelah perintis amal tersebut melakukannya.
- Contoh: Seorang guru menciptakan metode belajar Al-Qur'an yang mudah dipahami, dan murid-muridnya melanjutkan metode tersebut setelah sang guru tiada.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini menekankan bahwa pahala terus mengalir meski pelaku asli amal tersebut sudah tidak ada.
4. كُتِبَ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Dicatat."
- Akar kata: berasal dari كَتَبَ yang berarti "menulis."
كتَبَ/ كتَبَ إلى/ كتَبَ في/ كتَبَ لـ يَكتُب، كِتابةً وكِتَابًا وكَتْبًا، فهو كاتب، والمفعول مَكْتوب (للمتعدِّي)
كَتَبَ - يكْتب : 1. menulis , mencatat , merekam , menyusun , membuat konsep ; 2. menetapkan , menakdirkan ; 3. mewajibkan
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: سُجِّلَ (dicatat), أُثْبِتَ (dikonfirmasi).
- Antonim: مُسِحَ (dihapus), أُلْغِيَ (dibatalkan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu pada pahala yang dicatat oleh malaikat sebagai balasan bagi pelaku amal.
- Contoh: Seseorang yang mendirikan panti asuhan mendapatkan pahala setiap kali anak-anak di panti tersebut mendapat manfaat.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini mengindikasikan sifat pasti dan permanen dari pahala amal baik yang telah dilakukan.
5. لَهُ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Baginya."
- Akar kata: berasal dari kata ganti لِـ (untuk) dan هُ (dia).
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: إِلَيْهِ (kepadanya), عَلَيْهِ (atasnya).
- Antonim: لِغَيْرِهِ (untuk yang lain).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu kepada orang yang pertama kali memulai kebiasaan baik tersebut.
- Contoh: Seseorang yang memulai tradisi menyediakan air minum di tempat umum untuk musafir.
Rahasia pemilihan kata:
- Menunjukkan keadilan Allah, bahwa pelaku awal tetap mendapat bagian pahala meskipun orang lain juga ikut serta dalam amalan itu.
6. مِثْلُ أَجْرِ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Seperti pahala."
- Akar kata:
أَجْر [مفرد]: ج أُجُور (لغير المصدر):
1- مصدر أجَرَ
أجَرَ يَأجُر، جُرْ، مصدر أَجْرٌ، وإجارًا، فهو آجِر وأجير، والمفعول مَأْجور وأجير
أجَر ـُـ اَجْرًا و اُجُورًا و اِجَارَةً الرجلَ : memberi hadiah/upah
أجْر ج : upah , gaji , ganjaran , imbalan , pahala
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: نَظِيرُ الثَّوَابِ (setara dengan ganjaran).
- Antonim: نَقْصُ الأَجْرِ (pengurangan pahala).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu pada pahala yang diterima pelaku awal, yang setara dengan pahala orang-orang yang mengikuti amal tersebut.
- Contoh: Orang yang memulai tradisi membaca surah Yasin bersama di masjid mendapatkan pahala sama seperti mereka yang ikut membaca.
Rahasia pemilihan kata:
- Menunjukkan bahwa Allah Maha Adil dengan memberikan balasan setimpal kepada perintis kebaikan tanpa mengurangi pahala orang lain.
7. مَنْ عَمِلَ بِهَا
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Orang yang mengamalkannya."
- Akar kata: berasal dari عَمِلَ (melakukan).
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: مَنْ تَبِعَهَا (yang mengikutinya).
- Antonim: مَنْ أَهْمَلَهَا (yang mengabaikannya).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata :
- Mengacu kepada orang-orang yang mengamalkan kebiasaan baik yang diteladankan.
- Contoh: Sekelompok orang yang meneruskan kebiasaan berbagi makanan setiap Jumat di lingkungan mereka.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini menunjukkan betapa luasnya manfaat amal baik, yang tidak hanya berhenti pada pelaku awal tetapi menyebar ke banyak orang.
1. وَلَا
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Dan tidak."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: مَا (tidak), لَيْسَ (bukan).
- Antonim: نَعَمْ (ya).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Menunjukkan larangan atau pengingkaran terhadap pengurangan pahala.
- Contoh: Amal yang dilakukan oleh orang-orang yang mengikuti kebiasaan baik tidak akan mengurangi pahala pelaku awalnya.
Rahasia pemilihan kata:
- Penekanan pada kepastian bahwa tidak ada pengurangan, menegaskan keadilan Allah dalam memberikan pahala kepada setiap individu sesuai amalnya.
2. يَنْقُصُ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Mengurangi."
- Akar kata: berasal dari نَقَصَ yang berarti "berkurang" atau "mengurangi."
نقَصَ يَنقُص، مصدر نَقْصٌ، نُقْصَانٌ، فهو ناقص، والمفعول منقوص (للمتعدِّي)
نَقَصَ - ينقص : berkurang , mengurangi , menurun , menurunkan , merosot , jatuh , meluncur cepat
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: يُقَلِّلُ (mengurangi), يُنْقِصُ (menurunkan).
- Antonim: يَزِيدُ (menambah), يُكَثِّرُ (memperbanyak).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu pada ketidakberkurangan pahala orang yang mengikuti amal baik.
- Contoh: Ketika seseorang mengikuti program sedekah yang dirintis, pahala perintisnya tetap utuh.
Rahasia pemilihan kata:
- Menggunakan kata ini untuk menunjukkan sifat absolut dari pahala yang telah ditetapkan Allah, bahwa tidak akan ada kerugian bagi siapapun.
3. مِنْ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Dari."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: عَنْ (tentang), فِي (di).
- Antonim: إِلَى (ke).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Menunjukkan bagian yang dirujuk, yaitu pahala yang dimiliki oleh pelaku amal.
- Contoh: Pahala perintis amal tetap terjaga tanpa dikurangi sedikit pun meski orang lain turut serta mengamalkannya.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini memperkuat makna bahwa pahala bersifat tetap dan tidak terpengaruh oleh partisipasi orang lain.
4. أُجُورِهِمْ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Pahala mereka."
أَجْر [مفرد]: ج أُجُور (لغير المصدر):
1- مصدر أجَرَ
أجَرَ يَأجُر، جُرْ، مصدر أَجْرٌ، وإجارًا، فهو آجِر وأجير، والمفعول مَأْجور وأجير
أجَر ـُـ اَجْرًا و اُجُورًا و اِجَارَةً الرجلَ : memberi hadiah/upah
أجْر ج : upah , gaji , ganjaran , imbalan , pahala
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: ثَوَابُهُمْ (ganjaran mereka), جَزَاؤُهُمْ (balasan mereka).
- Antonim: عِقَابُهُمْ (hukuman mereka), ذَنْبُهُمْ (dosa mereka).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada pahala yang diberikan Allah kepada pelaku amal baik, baik pelopor maupun pengikutnya.
- Contoh: Orang yang memulai kebiasaan membaca Al-Qur'an bersama mendapatkan pahala yang setara dengan mereka yang mengikuti kebiasaan itu.
Rahasia pemilihan kata:
- Menggunakan أُجُورِهِمْ menekankan bahwa setiap individu memiliki pahala tersendiri yang tidak akan berkurang karena adanya amal orang lain.
5. شَيْءٌ
Arti secara bahasa dan akar katanya:
- Arti: "Sesuatu."
جمع: أَشْيَاءٌ
شَيْء : hal , obyek , sesuatu
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: أَمْرٌ (hal), ذَرَّةٌ (sebutir).
- Antonim: لا شَيْءَ (tidak ada apa-apa).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada sesuatu yang mungkin dianggap kecil atau sepele, seperti pengurangan sekecil apapun.
- Contoh: Sekalipun banyak orang mengikuti kebiasaan baik yang dirintis seseorang, pahalanya tidak akan berkurang sedikit pun.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata شَيْءٌ digunakan untuk menunjukkan keuniversalan dan penekanan bahwa bahkan bagian terkecil dari pahala tidak akan berkurang.
Perumpamaan:
كَمَثَلِ زَرْعٍ يُغْرَسُ بِإِحْسَانٍ
يُثْمِرُ خَيْرًا عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ
مَنْ غَرَسَ غَرْسًا يَنْفَعُ الْإِنْسَانَ
لَهُ مِثْلُ الثَّمَرِ فِي كُلِّ أَوَانٍ
"Seperti tanaman yang ditanam dengan kebaikan,
Berbuah manfaat sepanjang zaman.
Barang siapa menanam pohon yang bermanfaat,
Ia pun mendapat pahala sepanjang hayat."
Pepatah:
مَنْ يَسْتَنَّ بِالْخَيْرِ يُجْزَ بِالْفَضْلِ
وَيَبْقَى أَثَرُهُ فِي الدَّهْرِ كَالنَّخْلِ
كُلُّ مَنْ قَلَّدَهُ يَجْنِي الْأَجْرَ
وَأَجْرُ الْبَادِئِ فِي الصُّحُفِ يَجْرِي
"Barang siapa mencontohkan kebaikan, ia diberi keutamaan,
Bekasnya kekal seperti pohon kurma di zaman.
Setiap orang yang mengikuti akan memetik pahala,
Dan pahala yang pertama akan terus mengalir di lembaran amalnya."
Penjelasan Paragraf Kedua:
وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
1. وَمَنْ
Arti secara bahasa:
- "Dan barang siapa." Kata ini digunakan untuk menunjukkan seseorang secara umum tanpa membatasi status atau kondisi tertentu.
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: الَّذِي (yang).
- Antonim: لا أَحَدَ (tidak seorang pun).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada siapa saja yang melakukan perbuatan, baik itu individu atau kelompok.
- Contoh: Seseorang yang memulai kebiasaan buruk, seperti membuang sampah sembarangan, dan ditiru oleh banyak orang.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata مَنْ memberikan makna universal, mencakup semua orang tanpa pengecualian. Hal ini menunjukkan tanggung jawab pribadi atas tindakan yang dilakukan.
2. سَنَّ
Arti secara bahasa:
- "Memulai" atau "Menetapkan." Berasal dari akar kata سَنَّ yang berarti "merintis" atau "membuat jalan."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: أَبْدَعَ (memulai), شَرَعَ (menginisiasi).
- Antonim: أَهْمَلَ (mengabaikan), تَرَكَ (meninggalkan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada tindakan merintis atau memperkenalkan kebiasaan tertentu, dalam konteks ini kebiasaan buruk.
- Contoh: Memulai tradisi merokok di tempat umum yang menjadi kebiasaan yang ditiru banyak orang.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini menekankan tindakan aktif, menunjukkan tanggung jawab seseorang sebagai pelopor suatu kebiasaan.
3. فِي الْإِسْلَامِ
Arti secara bahasa:
- "Dalam Islam."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: فِي الدِّينِ (dalam agama).
- Antonim: فِي الْكُفْرِ (dalam kekufuran).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu kepada agama Islam sebagai sistem aturan yang menaungi setiap tindakan manusia.
- Contoh: Perbuatan buruk seperti menyebarkan berita bohong atau ghibah, meskipun dilakukan dalam lingkup umat Islam, tetap tercatat sebagai keburukan dalam Islam.
Rahasia pemilihan kata:
- Penekanan pada konteks فِي الْإِسْلَامِ menunjukkan bahwa setiap tindakan yang dilakukan akan dihitung dalam kerangka hukum Islam, baik atau buruk.
4. سُنَّةً
Arti secara bahasa:
- "Kebiasaan" atau "contoh."
- Berasal dari akar kata سَنَنَ yang berarti "jalan" atau "cara."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: طَرِيقَةٌ (metode), عَادَةٌ (kebiasaan).
- Antonim: بِدْعَةٌ (inovasi yang buruk), خَطَأٌ (kesalahan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada kebiasaan yang diteladankan, dalam konteks ini kebiasaan buruk.
- Contoh: Memulai kebiasaan tidak menghormati waktu shalat, seperti menunda-nunda shalat dengan sengaja hingga waktu hampir habis.
Rahasia pemilihan kata:
- Penggunaan kata سُنَّةً menekankan bahwa kebiasaan buruk yang diperkenalkan dapat memiliki dampak jangka panjang, karena menjadi contoh yang diikuti orang lain.
5. سَيِّئَةً
Arti secara bahasa:
- "Buruk" atau "Jahat."
سَيِّئَة : 1. dosa , kesalahan , kekeliruan ; 2. kerugian , kelemahan , kekurangan
سَيِّئ [مفرد]: صفة مشبَّهة تدلّ على الثبوت من ساءَ
ساءَ1 يَسوء، سُؤْ، سَوْءًا وسُوءًا وسواءً، فهو سيِّئ، والمفعول مَسُوء (للمتعدِّي)
سَاءَ : tidak baik , lemah , buruk
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: قَبِيحَةٌ (jelek), فَاسِدَةٌ (rusak).
- Antonim: حَسَنَةٌ (baik), صَالِحَةٌ (shaleh).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata ini:
- Mengacu pada tindakan atau kebiasaan yang dilarang oleh syariat karena membawa kerusakan.
- Contoh: Memulai kebiasaan menyebarkan fitnah melalui media sosial, yang kemudian menjadi tren di masyarakat.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini digunakan untuk menyoroti sifat destruktif dari suatu kebiasaan, menunjukkan bahwa efek keburukan dapat menyebar luas dan merugikan banyak pihak.
1. فَعُمِلَ
Arti secara bahasa:
- "Maka diamalkan."
- Berasal dari akar kata عَمِلَ yang berarti "melakukan" atau "mengerjakan."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: أُدِّيَ (dilaksanakan), نُفِّذَ (dieksekusi).
- Antonim: تُرِكَ (ditinggalkan), أُهْمِلَ (diabaikan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Merujuk pada perbuatan buruk yang dilakukan oleh orang lain sebagai hasil dari mengikuti contoh yang dirintis.
- Contoh: Jika seseorang memulai kebiasaan buruk seperti menyebarkan fitnah, kemudian orang lain meniru perbuatan itu, maka perbuatan mereka termasuk dalam pengaruh pelopor pertama.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata kerja pasif عُمِلَ menunjukkan bahwa meskipun pelopor tidak langsung melakukannya, ia tetap bertanggung jawab atas pengaruh dari tindakannya.
2. بِهَا
Arti secara bahasa:
- "Dengan itu."
- Kata ini adalah gabungan dari بِـ (dengan) dan هَا (kata ganti untuk kebiasaan atau perbuatan buruk).
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: فِيهَا (di dalamnya), عَلَيْهَا (atasnya).
- Antonim: ضِدَّهَا (kebalikannya), بِغَيْرِهَا (dengan yang lain).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada kebiasaan atau perbuatan buruk yang dirintis oleh seseorang.
- Contoh: Jika seseorang memulai perilaku buruk seperti tidak menghormati orang tua, dan perbuatan itu ditiru, maka kata بِهَا merujuk pada perilaku tersebut.
Rahasia pemilihan kata:
- Penggunaan kata ganti ini menegaskan bahwa perbuatan buruk spesifik yang dimaksud memiliki dampak langsung pada pelakunya dan pelopornya.
3. بَعْدَهُ
Arti secara bahasa:
- "Setelahnya."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: خَلْفَهُ (setelahnya), بَعْدَئِذٍ (kemudian).
- Antonim: قَبْلَهُ (sebelumnya), فَوْرًا (segera).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada waktu setelah seseorang memperkenalkan kebiasaan buruk, di mana orang lain mulai meniru tindakan tersebut.
- Contoh: Seseorang yang memulai kebiasaan buruk seperti berdusta, dan kebohongan itu diteruskan setelah dia.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini menyoroti keberlanjutan efek dari perbuatan buruk yang tidak berhenti pada pelaku awal, tetapi terus memberikan dampak di masa depan.
4. كُتِبَ
Arti secara bahasa:
- "Dicatat."
- Berasal dari akar kata كَتَبَ yang berarti "menulis" atau "mencatat."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: سُجِّلَ (direkam), أُثْبِتَ (ditegaskan).
- Antonim: مُحِيَ (dihapus), أُلْغِيَ (dibatalkan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada pencatatan amal buruk di buku catatan amal pelopor kebiasaan buruk.
- Contoh: Ketika seseorang memulai kebiasaan buruk membuang sampah di tempat umum, dosa orang-orang yang menirunya akan dicatat juga dalam amal perbuatannya.
Rahasia pemilihan kata:
- Penekanan pada كُتِبَ menunjukkan bahwa perbuatan ini pasti dihitung dan dicatat oleh Allah tanpa ada kelalaian.
5. عَلَيْهِ
Arti secara bahasa:
- "Atasnya."
- Berasal dari kata عَلَى yang menunjukkan beban atau tanggung jawab.
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: لَهُ (baginya, dalam konteks tanggungan).
- Antonim: عَنْهُ (dilepaskan darinya), بَرِيءٌ (bebas dari).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Menunjukkan bahwa tanggung jawab atas dosa orang yang mengikuti perbuatan buruk jatuh kepada pelopornya.
- Contoh: Jika seseorang memulai kebiasaan buruk seperti membuat hoaks, tanggung jawab moral atas penyebaran hoaks itu ditanggung oleh pelopor.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata عَلَيْهِ menegaskan beban dan tanggung jawab pribadi yang tidak bisa dihindari atas efek dari perbuatan buruk yang dirintis.
1. مِثْلُ
Arti secara bahasa:
- "Seperti" atau "sama."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: شَبِيهٌ (serupa), مُمَاثِلٌ (sebanding).
- Antonim: مُخْتَلِفٌ (berbeda), مُغَايِرٌ (tidak serupa).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Menunjukkan kesetaraan dalam beban dosa atau tanggung jawab.
- Contoh: Jika seseorang memulai kebiasaan buruk seperti memfitnah, ia akan mendapatkan dosa yang sama seperti orang yang meniru perbuatannya.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata مِثْلُ digunakan untuk memperkuat keadilan Allah, bahwa pahala atau dosa yang diterima benar-benar setara dengan dampak yang ditimbulkan.
2. وِزْرِ
Arti secara bahasa:
- "Beban" atau "dosa."
- Berasal dari akar kata وَزَرَ yang berarti "beban berat" atau "tanggung jawab moral."
وِزْر [مفرد]: ج أوزار (لغير المصدر):
1- مصدر وُزِرَ ووزَرَ.
وِزْر : 1. beban , muatan berat ; 2. dosa , kesalahan , perbuatan tidak senonoh , sakit hati
وزَرَ يَزِر، زِر، وَزْرًا ووِزْرًا، فهو وازِر، والمفعول مَوزور (للمتعدِّي)
وزَر ـِـ وزِر ـَـ وَِزرًا : حمَل حِملاً : membawa beban di punggungnya
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: ذَنْبٌ (dosa), إِثْمٌ (kesalahan).
- Antonim: أَجْرٌ (pahala), ثَوَابٌ (ganjaran).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada dosa atau tanggungan yang diperoleh dari perbuatan buruk.
- Contoh: Seseorang yang memulai tindakan korupsi di sebuah lembaga akan menanggung beban dosa dari mereka yang mengikuti jejaknya.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata وِزْرِ menekankan beratnya tanggung jawab dosa yang dibawa oleh seseorang, menggambarkan bahwa dosa itu tidak hanya ringan atau sepele.
3. مَنْ
Arti secara bahasa:
- "Siapa" atau "seseorang."
- Kata ini mencakup individu secara umum, tanpa spesifikasi tertentu.
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: الَّذِي (yang), أَيُّ أَحَدٍ (siapapun).
- Antonim: لا أَحَدَ (tidak seorang pun).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada siapa saja yang melakukan perbuatan buruk tersebut.
- Contoh: Jika seseorang mengajarkan perilaku buruk seperti menyebarkan kebohongan, maka setiap orang yang mengikuti perbuatan itu adalah مَنْ yang dimaksud.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini memberikan sifat universal, menunjukkan bahwa siapa saja yang terlibat dalam tindakan buruk akan tercatat tanpa terkecuali.
4. عَمِلَ
Arti secara bahasa:
- "Melakukan" atau "mengerjakan."
- Berasal dari akar kata عَمِلَ yang berarti "melakukan" atau "berbuat sesuatu."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: فَعَلَ (melakukan), نَفَّذَ (melaksanakan).
- Antonim: تَرَكَ (meninggalkan), أَهْمَلَ (mengabaikan).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada orang yang mengamalkan atau meniru kebiasaan buruk tersebut.
- Contoh: Ketika seseorang memulai kebiasaan buruk seperti berdusta, maka setiap orang yang meniru perbuatannya termasuk dalam kategori ini.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata عَمِلَ menyoroti tindakan aktif, menunjukkan bahwa pelaku dosa memiliki tanggung jawab penuh atas perbuatannya.
5. بِهَا
Arti secara bahasa:
- "Dengan itu."
- Gabungan dari بِـ (dengan) dan هَا (kata ganti untuk perbuatan buruk).
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: فِيهَا (di dalamnya), عَلَيْهَا (atasnya).
- Antonim: ضِدَّهَا (kebalikannya), بِغَيْرِهَا (dengan yang lain).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Merujuk pada kebiasaan buruk tertentu yang telah dirintis.
- Contoh: Jika seseorang memulai tradisi tidak jujur, maka perbuatan itu menjadi rujukan untuk semua yang mengikuti.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini digunakan untuk menekankan fokus pada kebiasaan buruk spesifik yang menjadi penyebab utama seseorang menanggung dosa tambahan.
1. وَلَا
Arti secara bahasa:
- "Dan tidak."
- Kata ini menggabungkan وَ (dan) dan لَا (tidak), berfungsi untuk menegaskan penolakan atau pengecualian.
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: لَمْ (tidak dalam konteks lampau), مَا (tidak).
- Antonim: نَعَمْ (ya), أَجَلْ (benar).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Menunjukkan bahwa sesuatu (dalam hal ini pengurangan dosa orang yang mengikuti perbuatan buruk) tidak akan terjadi.
- Contoh: Pelaku dosa awal akan tetap menanggung dosanya tanpa mengurangi dosa yang ditanggung oleh pengikutnya.
Rahasia pemilihan kata:
- Penegasan menggunakan وَلَا menunjukkan sifat absolut dalam hukum Allah, bahwa dosa tidak akan dihapuskan secara tidak adil.
2. يَنْقُصُ
Arti secara bahasa:
- "Berkurang."
- Berasal dari akar kata نَقَصَ yang berarti "mengurangi" atau "menjadi kurang."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: يُنَقِّصُ (mereduksi), يُخَفِّضُ (mengurangi).
- Antonim: يَزِيدُ (menambah), يُكْثِرُ (memperbanyak).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada keadaan di mana dosa tidak akan dikurangi dari orang-orang yang mengikuti perbuatan buruk.
- Contoh: Seseorang yang meniru perbuatan dosa seperti ghibah tetap mendapatkan porsi penuh dari dosanya, meskipun dosa itu juga ditanggung oleh pelopornya.
Rahasia pemilihan kata:
- Penggunaan kata ini menekankan prinsip keadilan Allah, di mana setiap individu akan menanggung sepenuhnya dosa masing-masing tanpa kompromi.
3. مِنْ
Arti secara bahasa:
- "Dari."
- Menunjukkan asal, sumber, atau sebagian dari sesuatu.
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: عَنْ (tentang, dari), بَعْضٌ (sebagian).
- Antonim: إِلَى (ke arah), فِي (di dalam).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Mengacu pada asal atau bagian dari dosa orang-orang yang mengikuti kebiasaan buruk.
- Contoh: Ketika seseorang memulai kebiasaan buruk yang diikuti banyak orang, dosa mereka tidak berkurang "dari" tanggungan masing-masing.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata ini memberikan penekanan bahwa dosa orang lain tetap utuh, dan tidak dipindahkan atau diambil sebagian oleh pelopor dosa.
4. أَوْزَارِهِمْ
Arti secara bahasa:
- "Dosa-dosa mereka."
- Berasal dari akar kata وِزْرٌ yang berarti "beban" atau "dosa berat."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: ذُنُوبُهُمْ (dosa-dosa mereka), آثَامُهُمْ (kesalahan mereka).
- Antonim: أَجُورُهُمْ (pahala mereka), ثَوَابُهُمْ (ganjaran mereka).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Merujuk pada dosa-dosa yang ditanggung oleh orang-orang yang mengikuti kebiasaan buruk.
- Contoh: Orang-orang yang mengikuti kebiasaan buruk seperti korupsi tetap menanggung dosa penuh atas tindakan mereka.
Rahasia pemilihan kata:
- Penggunaan kata أَوْزَارِهِمْ menunjukkan beratnya konsekuensi dosa yang dipikul, mengingatkan manusia akan tanggung jawab individu atas perbuatannya.
5. شَيْءٌ
Arti secara bahasa:
- "Sedikit pun" atau "sesuatu."
- Berasal dari akar kata شَاءَ yang berarti "menghendaki" atau "mengada."
Sinonim dan antonim:
- Sinonim: أَيُّ شَيْءٍ (apa saja), قَدْرٌ (sejumlah kecil).
- Antonim: كُلُّ شَيْءٍ (segala sesuatu), كَثِيرٌ (banyak).
Siapa atau apa yang dimaksud dari kata tersebut dan berikan contoh:
- Menunjukkan bahwa tidak ada sedikit pun bagian dari dosa yang akan dihapuskan atau dikurangi.
- Contoh: Ketika seseorang meniru perbuatan dosa seperti menipu, mereka tetap mendapatkan dosa penuh tanpa pengurangan.
Rahasia pemilihan kata:
- Kata شَيْءٌ digunakan untuk menekankan totalitas, menunjukkan bahwa bahkan sekecil apa pun dosa itu tetap akan dipertanggungjawabkan.
Semoga bermanfaat