Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surat Al-Ahzab/33:41-42, Perbanyaklah Dzikir Pagi dan Petang



Berikut adalah tiga cara menjadi Wali Allah berdasarkan Surat Al-Ahzab ayat 41, 42, dan 43:

1. Memperbanyak Dzikir kepada Allah

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya (Al-Aḥzāb [33]:41)

Dzikir yang banyak membuka hati untuk menerima cahaya ilahi. Semakin sering mengingat Allah, semakin tajam firasat dan semakin mudah datang ilham kebenaran.

Maqalah:

مَنْ أَكْثَرَ ذِكْرَ اللَّهِ، فَاضَ قَلْبُهُ بِنُورِ الْهِدَايَةِ
“Barang siapa banyak berdzikir kepada Allah, hatinya akan dipenuhi cahaya petunjuk.”

Dzikir menjadikan hati bercahaya dan siap menerima ilham kebenaran.

ذِكْرُ اللَّهِ مِفْتَاحُ الفِرَاسَةِ الصَّادِقَةِ
“Dzikir kepada Allah adalah kunci firasat yang benar.”

Ketajaman firasat hanya lahir dari hati yang bersih karena selalu berdzikir.


IRAB:

(يا) أداة نداء (أَيُّهَا) منادى نكرة مقصودة مبنية على الضم وها للتنبيه والجملة مستأنفة (الَّذِينَ) اسم موصول بدل (آمَنُوا) ماض وفاعله والجملة صلة (اذْكُرُوا اللَّهَ) أمر وفاعله ولفظ الجلالة مفعوله (ذِكْراً) مفعول مطلق (كَثِيراً) صفة والجملة مستأنفة

PENJELASAN:

1. يَا
Makna bahasa: Seruan/panggilan, artinya "Wahai".  
Makna majaz: Dalam konteks Al-Qur'an, seruan ini menunjukkan perhatian penting dari Allah kepada hamba-Nya.  
Contoh maksud: Allah memanggil langsung orang-orang beriman untuk melakukan suatu perintah penting.

2. أَيُّهَا
Makna bahasa: Kata seru penguat; digunakan sebelum menyebut orang yang dipanggil.  
Makna majaz: tetapi secara retoris menambah keseriusan panggilan.  
Contoh maksud: Menegaskan bahwa yang dipanggil benar-benar harus memperhatikan perintah yang akan disebut.

3. الَّذِينَ
Makna bahasa: Orang-orang yang  
Makna majaz: ini kata sambung pengenal (relative pronoun).  
Contoh maksud: Mengidentifikasi siapa yang dimaksud dalam panggilan, yaitu kelompok mukmin.

4. آمَنُوا
آمنَ/ آمنَ بـ/ آمنَ لـ يُؤمن، آمِنْ، مصدر إِيمَانٌ، فهو مُؤمِن، والمفعول مُؤمَن
آمَنَ - يُؤْمِنُ بِـ : percaya akan , beriman pada

Makna bahasa: Telah beriman  
Makna majaz: percaya dengan sepenuh hati kepada Allah dan ajaran-Nya.  
Contoh maksud: Orang yang sudah menerima Islam sebagai agama dan keyakinannya.

5. اذْكُرُوا

ذكَرَ يَذكُر، اُذْكُرْ، مصدر ذِكْرٌ، تَذْكارٌ، ذِكْرَى، فهو ذاكِر، والمفعول مَذْكور

Makna bahasa: Ingatlah, sebutlah  
Makna majaz: Dzikir secara luas bisa bermakna:  
  - Menyebut Allah dengan lisan (ucapan)  
  - Mengingat dalam hati (kesadaran)  
  - Melibatkan diri dalam ibadah (perbuatan)
Contoh maksud: "Udzkurū" tidak hanya berarti melafalkan zikir, tapi juga selalu sadar akan Allah dalam setiap keadaan—misalnya, dalam bekerja, seseorang tetap jujur karena dia ingat Allah.

6. اللَّهَ
Makna bahasa: Nama khusus Tuhan yang Maha Esa  
Makna majaz: ini adalah nama proper (ʿalam)  
Contoh maksud: Objek dari dzikir—yang harus selalu diingat, disebut, dan disucikan.

7. ذِكْرًا
Makna bahasa: Ingatan, penyebutan, pengingatan  
Makna majaz: Bisa bermakna seluruh bentuk ibadah. Dzikr bisa mencakup membaca Al-Qur'an, sholat, tafakur, dan menuntut ilmu.  
Contoh maksud: Dzikr bukan sekadar mengucap "subhanallah", tetapi juga shalat, membaca Qur’an, dan sadar akan kehadiran Allah dalam setiap aktivitas.

8. كَثِيرًا
Makna bahasa: Banyak  
Makna majaz: Dalam balaghah Arab, ini menunjukkan kesinambungan dan kesungguhan, bukan cuma kuantitas literal.  
Contoh maksud: Selalu berdzikir dalam berbagai kondisi: saat senang, sedih, bekerja, dan istirahat—bukan hanya beberapa menit sehari.

2. Mensucikan Allah di Pagi dan Petang

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang. (Al-Aḥzāb [33]:42)
Orang yang menjaga tasbih di waktu pagi dan petang akan memperoleh keberkahan waktu, kejernihan pikiran, dan pandangan hati yang tajam dalam menjalani hidup.

Maqalah:
مَنْ سَبَّحَ اللَّهَ صَبَاحًا وَمَسَاءً، نُوِّرَ بَصَرُهُ وَبَصِيرَتُهُ
Siapa yang bertasbih kepada Allah pagi dan petang, maka akan diterangi penglihatan lahir dan batinnya.  

Kesungguhan dalam tasbih mendatangkan kejernihan dalam melihat dan memutuskan.

التَّسْبِيحُ فِي أَوْقَاتِ الْخُلْوَةِ يَجْلِبُ إِلْهَامَ الْمَعْرِفَةِ
Tasbih di waktu-waktu sunyi mendatangkan ilham ilmu dan hikmah.”

Menyucikan Allah secara konsisten membuka jalan turunnya inspirasi dari langit.


IRAB:

(وَسَبِّحُوهُ) معطوف على ما سبق (بُكْرَةً) ظرف زمان متعلق بالفعل قبله (وَأَصِيلًا) معطوف على ما قبله والبكرة أول النهار والأصيل آخره.

1. وَ
Makna bahasa: Dan  
Makna majaz: sekadar penghubung antara perintah dzikir (ayat sebelumnya) dan tasbih.  
Contoh maksud: Menggabungkan dua bentuk ibadah: dzikir secara umum (ayat 41) dan tasbih (ayat 42).

2. سَبِّحُوهُ
Makna bahasa: Sucikanlah Dia / bertasbihlah kepada-Nya  
Makna majaz:
Tasbih secara harfiah berarti "menyucikan", yakni menafikan segala kekurangan dari Allah.  
  - Secara majaz bisa bermakna:
    - Memuji Allah dalam bentuk ibadah shalat  
    - Mengagungkan-Nya dalam ucapan dan tindakan  
Contoh maksud:
Seseorang shalat subuh sambil penuh rasa khusyuk—ini termasuk "tasbih".  
Menghindari berkata kotor karena tahu Allah Maha Suci—juga bentuk tasbih secara perilaku.

3. بُكْرَةً
Makna bahasa: Waktu pagi, dini hari  
Makna majaz:
  - Secara kiasan bisa bermakna permulaan aktivitas atau kesegaran iman.  
  - Dalam balaghah, ini menunjukkan awal waktu, ajakan untuk memulai hari dengan ibadah.  
Contoh maksud:
Melakukan ibadah shalat subuh, berdzikir pagi hari.  
Memulai aktivitas dengan mengingat Allah agar harinya berkah.

4. وَأَصِيلًا
Makna bahasa: Waktu sore/maghrib hingga malam  
Makna majaz: Secara balaghah menunjukkan kelengkapan waktu, dari pagi sampai sore, maksudnya kontinuitas ibadah.  
Contoh maksud:
Melaksanakan shalat Maghrib dan Isya  
Mengingat Allah menjelang malam sebagai bentuk penutup hari yang penuh ibadah.

3. Berjalan dalam Rahmat dan Cahaya Allah

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَمَلٰۤىِٕكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari berbagai kegelapan menuju cahaya (yang terang benderang). Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin. (Al-Aḥzāb [33]:43)

Cahaya Allah dalam diri seorang wali membuatnya mampu membedakan yang benar dan batil dengan hati. Rahmat Allah mendatangkan ilham, pertolongan, dan firasat yang tajam.

Maqalah:
مَنْ عَاشَ فِي نُورِ الرَّحْمَةِ، لَمْ تَغِبْ عَنْهُ الْحَقَائِقُ
“Siapa yang hidup dalam cahaya rahmat, kebenaran takkan tersembunyi darinya.”

Wali Allah mampu menangkap kebenaran dengan nur dari Allah.

إِذَا أَحَبَّكَ اللَّهُ، جَعَلَ فِي قَلْبِكَ نُورًا تَهْتَدِي بِهِ
Jika Allah mencintaimu, Dia akan menaruh cahaya di hatimu sebagai petunjuk.

Ilham dan firasat datang dari cinta Allah yang menanamkan nur dalam hati.


IRAB:

(هُوَ) ضمير منفصل مبتدأ (الَّذِي) خبر والجملة مستأنفة (يُصَلِّي) مضارع مرفوع بالضمة المقدرة على الياء للثقل وفاعله مستتر والجملة صلة (عَلَيْكُمْ) متعلقان بيصلي (وَمَلائِكَتُهُ) معطوف على ما سبق (لِيُخْرِجَكُمْ) اللام لام التعليل والمضارع منصوب بأن المضمرة بعد لام التعليل وفاعله مستتر والكاف مفعول به (مِنَ الظُّلُماتِ) متعلقان بالفعل (إِلَى النُّورِ) متعلقان بالفعل أيضا (وَكانَ) كان والجملة معطوفة (بِالْمُؤْمِنِينَ) متعلقان بخبر كان المؤخر (رَحِيماً) خبر

PENJELASAN:

1. هُوَ
Makna bahasa: Dia (merujuk kepada Allah)
Makna majaz: Menunjukkan keesaan dan keistimewaan Allah sebagai pelaku utama kasih sayang.
Contoh maksud: Allah yang memulai kasih sayang dan pertolongan, bukan menunggu dari hamba-Nya dulu.

2. ٱلَّذِى
Makna bahasa: Yang (kata sambung penjelas)
Makna majaz: Penegasan tentang sifat/aksi yang agung dari Allah.
Contoh maksud: Dia yang secara khusus melakukan hal besar ini (bukan sembarang pihak).

3. يُصَلِّي

صلَّى/ صلَّى على يصلِّي، صَلِّ، مصدر صَلاَةٌ، فهو مُصَلٍّ، والمفعول مُصَلًّى عليه
صَلَّى - يُصَلِّي : melakukan shalat
صَلَّى - يُصَلِّى عَلَى النَّبِيّ : berselawat

Makna bahasa: Bershalawat / memberi rahmat
Makna majaz: Allah memberikan rahmat, berkah, dan pujian kepada hamba-Nya.
Contoh maksud: Allah memperhatikan dan memuliakan hamba-Nya dengan cara yang paling mulia.

4. عَلَيْكُمْ
Makna bahasa: Atas kalian
Makna majaz: Penunjukan perhatian dan penjagaan yang turun dari atas (ilahi).
Contoh maksud: Shalawat Allah bukan sekadar pujian, tapi bentuk nyata kasih sayang-Nya kepada manusia.

5. وَمَلَائِكَتُهُ
Makna bahasa: Dan malaikat-Nya
Makna majaz: Kolaborasi langit; makhluk suci ikut serta memohon kebaikan bagi orang beriman.
Contoh maksud: Dukungan spiritual penuh dari langit kepada orang beriman.

6. لِيُخْرِجَكُم
خرَجَ/ خرَجَ إلى/ خرَجَ على/ خرَجَ عن/ خرَجَ من يَخرُج، اُخْرُجْ، مصدر خُرُوجٌ، مَخْرَجٌ، فهو خارج، والمفعول مخروج إليه
خَرَجَ - يَخْرُجُ - خُرُوْجًا : keluar , muncul , timbul , pergi , meninggalkan

Makna bahasa: Agar Dia mengeluarkan kalian
Makna majaz: Proses penyelamatan spiritual
Contoh maksud: Allah menyelamatkan manusia dari keterpurukan (dosa, kebodohan, maksiat)

7. مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ

ظُلْمَة ، ظُلُمَة : kegelapan

Makna bahasa: Dari kegelapan-kegelapan
Makna majaz: Segala bentuk kesesatan, kebingungan, maksiat, kejahilan
Contoh maksud: Hidup tanpa petunjuk (syariat) adalah seperti dalam kegelapan.

8. إِلَى ٱلنُّورِ
جمع: أَنْوَارٌ
Makna bahasa: Menuju cahaya
Makna majaz: Hidayah, iman, ilmu, dan Islam
Contoh maksud: Allah membimbing orang beriman agar melihat kebenaran dan menjalaninya.

9. وَكَانَ
Makna bahasa: Dan adalah (penegasan sifat terus-menerus)
Makna majaz: Mengandung makna keabadian atau kelanggengan sifat tersebut
Contoh maksud: Kasih sayang Allah itu bukan sesaat tapi terus menerus.

10. بِٱلْمُؤْمِنِينَ
Makna bahasa: Kepada orang-orang beriman
Makna majaz: Orang-orang yang menerima hidayah dan hidup dalam keimanan
Contoh maksud: Fokus perhatian dan cinta Allah tercurah kepada yang beriman.

11. رَحِيمًۭا

رَحيم [مفرد]: ج رحيمون ورُحَماء: صيغة مبالغة من رحِمَ: كثير الرّحمة والشفقة "أبٌ/ شيخٌ رحيم- إنه حاكم عادل بين الناس،

رحِمَ يَرحَم، اِرْحَمْ، مصدر رَحْمَةٌ، مَرْحَمَةٌ، رُحُمٌ، فهو راحِم، والمفعول مَرْحوم
رَحِمَ - يَرْحَمُ : mengasihi , menyayangi

Makna bahasa: Maha Penyayang
Makna majaz: Rahmat yang sangat lembut, penuh cinta dan terus-menerus
Contoh maksud: Bukan sekadar pengampunan, tapi juga kelembutan, perlindungan, dan pertolongan.



Semoga bermanfaat,
Pengasuh Mahad Bahasa Adab
Dr. Ir. Adib Shururi, M.Pd.